INI YANG DIRASAKAN AYAH ATAS KEGAGALAN ANAKNYA


 Tataislam.com  ~Al-Habib Salim As-Syathiri bercerita di dalam majelisnya,bahwa dahulu ada seorang pemuda yang dikirim oleh Ayahnya untuk belajar ke yaman tepatnya di Seiwun pada Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

baca juga: tips memilih jodoh


   Ia dikirim untuk belajar dalam waktu yang  lumayan lama. Namun ternyata pemuda itu tidak terlalu menganggap penting urusan belajarnya. Ia hanya sibuk ziarah sini ~ ziarah sana jalan-jalan, hadrah dan maulidan. Ia tidak serius untuk belajar dengan sungguh~sungguh.
  Akhirnya 10 tahun kemudian, pemuda itu akhirnya diminta oleh Ayahnya untuk pulang. Dalam benak Ayahnya, anaknya telah sukses dalam belajar, alim, dan mendalam ilmunya. Ia membuat acara penyambutan yang sangat istimewa. Para Fuqaha yang ada di sekitarnya diundang untuk menyambut kepulangan putra tercintanya. Ia bermaksud agar Para Fuqaha itu menguji anaknya agar mengetahui sudah sedalam dan sejauh mana ilmu yang diperoleh oleh anaknya.

baca juga: jalan keluar dari setisp masalah

  Setelah acara penyambutan selesai Maka mulailah Para Fuqaha menyodorkan pertanyaan satu persatu yang sudah mereka persiapkan untuk di tanyakan pada pemuda itu. Ternyata ,alahkah terkejut dan kaget nya mereka,rupanya pemuda itu tidak mampu menjawab satu pun dari pertanyaan yang mereka ajukan.
   Ayahnya sangat terpukul,sedih dan menyesal. Kejadian ini menjadi satu pukulan besar baginya. Harapan besar yang ditaruhkan pada anaknya jauh dari kenyataan. Dan ia pun memastikan anaknya gagal dan tidak serius dalam belajarnya.
  Akibat dari penyesalan itu, lambatlaun Sang Ayah pun sering menangis hingga suatu ketika tertarik perutnya. Ia pun jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.Sungguh ini nasehat yang sangat berharga bagi kita semua. Nasehat yang sejatinya membuat kita sadar bahwa diluar sana ada orang tua yang selalu menanti kesuksesan kita.

baca juga : ayam yang melihat malaikat


   Cukuplah mereka bersusah payah dalam membesarkan kita. Jangan sampai mereka harus kembali merasakan kesedihan, penyesalan, dan rasa malu atas kegagalan kita dalam mewujudkan impian mereka.Saat kita bersantai-santai dan tidak belajar, di sana ada orang tua yang mungkin sedang merasakan panasnya terik matahari atau lelahnya bekerja mencari nafkah.
   Namun mereka masih bisa tersenyum walou keringat bercucuran mengalir. Ia... Tersenyum karena menyangka bahwa keringatnya akan berbuah sesuatu yang berharga, dan lelahnya akan tergantikan dengan kesuksesan yang bakal diraih anaknya.

kunjungi juga : BELAJAR ISLAM

   Sungguh menjadi amanah besar bagi kita setiap anak, untuk berusaha mempersembahkan yang terbaik, agar senyuman indah dapat terukir di wajah AYAH DAN IBU,merekalah sosok yang telah melahirkan dan membesarkan kita.

DEMIKIAN...!!!!

Semoga allah selalu memandang ibu dan bapak kita dengan pandangan Rahmadnya. Amin ya rabbal 'alamin.

Komentar