INILAH WARISAN ULAMA UNTUK KITA


  Ulama telah mewariskan kepada kita semua yaitu Islam sebagai agama, Asy'ari sebagai manhajnya dalam bidang i'tikad,dalam bidang fiqh berpegang pada imam assyafiì dan kitab An-Nawawi sebagai manhaj serta syarahannya sebagai rujukan utama pembelajaran fiqh syafii di berbagai Ponpes(pondok pesantren)dan lembaga pendidikan di nusantantara umumnya. Dan semua itu merupakan sebuah  konsep yang sangat terukur dan terpadu.
 sahabat muslim semua ,taukah anda apa pentingnya kita menceritakan nikmat berharga ini...???? tujuan nya tak lain dan tak bukan hanya untuk menumbuhkan rasa syukur dan rasa  syang sekaligus rasa kecintaan kita pada para Ulama,sebab dengan kita mengisahkan tentang mereka maka artinya kita Menceritakan nikmat yamg dapat mewariskan kecintaan pada jalan Allah..

  Islam ini merupakan agama yang wasitah,Sebagai contohnya prosudur tentang syariat Nikah.didalam syariat Nabi Musa itu seorang lelaki dibolehkan untuk menikahi dengan wanita yang banyak(tanpa dibatasi), sesuai dengan problema(keadaan) dimasa itu dimana sangat banyak bayi laki-laki dibunuh dengan sangat sadis oleh Fir'aun,lantaran ada khabar akan lahir bayi laki laki kelak yang akan meruntuhkan kekuasaan yang dimilikinya,sehingga jumlah perempuan sangat banyak.
 Berbeda disyariat Nabi Isa,yaitu seorang laki-laki hanya dibolehkan menikah dengan seorang wanita saja,perkara tersebut bertujuan untuk memuliakan ibundanya Nabi isa yaitu Siti Maryam yang mengasuh Nabi Isa sendirian tanpa didampingi oleh seorang Ayah.
  kalau syariat Nabi Musa lebih memperhatikan maslahat laki-laki saja dan pada syariat Nabi Isa lebih memperhatikan maslahat wanita,maka syariat Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad s,a,w justru mempertimbangkan maslahat keduanya,yaitu seorang laki-laki  boleh menikah lebih dari satu tetapi terbatas pada empat orang wanita saja.
  Begitu pula dengan konsep tauhid Asyariah , tidak ifrath seperti kalangan qadariyyah yang menganggap qudrah haditsah memiliki ta'tsiir, juga tidak tafrith seperti kalangan Jabbariyyah yang menganggap manusia majbur bagaikan kapas yang berterbangan. Konsep Asy'ari menganggap manusia memiliki ikhtiyar, namun pilihan itu tidak memiliki ta'tsiir..

bersambung....

Komentar