Saat ini kita hidup di zaman fitnah. Kebenaran dan kesalahan seakan menjadi samar dan sulit untuk dibedakan. Maka alangkah baiknya kita kembali kepada para ulama yang telah diakui
baca juga ; inilah wanita yang cantik
kapasitas keilmuan melalu turast mukhtabar yang telah dikaji ratusan tahun diberbagai belahan bumi untuk kemudian menjadi rujukan dalam menjalani kehidupan yang singkat ini.
baca juga; problema sosial
baca juga;tips memilih jodoh
Melihat fenomena yang berkembang akhir-akhir ini, tidak ada salahnya kita kembali mengkaji nash kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali didalam Kitabnya Ihya Ulumiddin, Juz 4 Halaman 96 Cetakan Haramain.
baca juga; haji,umrah menggunakan harta haram,begini hukumnya
Imam Ahlussunnah Waljamaah dalam konsep tasawwuf. Apa tanggapan beliau tentang bagaimana sikap seharusnya dalam menghadapi pemimpin yang zalim. Apakah dengan caci maki ? Berikut redaksi dan terjemahannya.
baca juga; sihir,santet,guna-guna begini cara mengatasinya
Ketahuilah, sesungguhnya dengan pemimpin tegaknya agama. Maka tidak sepantasnya pemimpin itu dihina, walaupun ia berbuat zalim dan fasiq.
Amru bin 'Ash rahimahullah berkata ia '' Imam yang zalim lebih baik dari pada kekacauan yang tidak berpenghujung(berakhir)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya ; Akan datang kepada Kalian pemimpin-pemimpin dimana kalian mengenal mereka, namun mengingkari (perbuatan mereka). Mereka berbuat kerusakan. Namun kebaikan yang Allah berikan dengan sebab mereka lebih banyak. Jika mereka berbuat baik, mereka mendapatkan pahala dan kalian wajib mensyukurinya. Jika mereka berbuat hal yang buruk, mereka berdosa, dan kalian mesti bersabar.
Demikian kurang lebih nash Ihya Ulumiddin, silahkan dibaca nash kelanjutannya, Insyaallah nash Ihya akan mencerahkan kita.
Selain itu, kita juga bisa melihat bagaimana perintah Alquran terkait soal interaksi dengan pemimpin yang zalim. Rasanya tidak ada pemimpin yang lebih zalim dari Fir'aun.
Namun mari perhatikan bagaimana Allah perintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun dalam berinteraksi dengan Firaun.
Sebagaimana yang terdapat didalam Al quran surat thaha ayat 43-44 yang artinya :Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas.Makaa berbiicaralah kamu ber2 kepadanya dengan kataa~kata yang lemah lembut,mudah~mudahan ia ingat atau takut....
Kalaulah pemimpin zalim sekaliber Fir'aun diperintahkan untuk didakwahkan dengan kelembutan, padahal yang mendakwahinya para Nabi. Bagaimana dengan kita ini....???? Kesalahan kita terlalu banyak, zalimnya pemimpin kita tidaklah separah zalimnya Fir'aun,maka sudah sepangasnya kita hindari segala bentuk caci maki,ujaran kebencian, penghinaan apalagi sampai pada tingkatan fitnah.
Mari perbaiki diri kita dan doakan pemimpin kita. Kalau rakyatnya baik dan pemimpin terus dikirimkan doa oleh rakyatnya, Insyaallah negeri ini juga akan semakin baik. Siapapun pemimpin kita, sekarang dan nanti, tugas kita adalah mendoakannya.
Demikian sekilas tulisan ini, semoga bermanfaat agar kita semakin cerdas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan beragama. Wallahul Muwaffiq ..Amin.
Komentar
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan bijak,utamakan kata kata yang baik dan sopan