Darah adalah cairan berwarna merah beredar di pembuluh daraha. Fungsi darah yang utama adalah sebagai sistem transportasi tubuh yang mengedarkan oksigen dan zat makanan kesetiap bagian tubuh.
baca juga: status puasa sedang bersetubuh
Dalam hukum fiqh islam Darah merupakan hal yang bernajis, tentu tidak dibenarkan mengkonsumsinya dalam bentuk apapun, namun ada beberapa hal yang termasuk dalam kategori darah namun dimaafkan dalam pandangan syara’.
Lantas Bagaimanakah hukum mengkomsumsi darah yang menempel pada tulang...???
Jawabannya sebagaiman yang tertera diadalam kitab I’anatu Thalibin juzuk 1 pada halaman 83 Cetakan(Toha Putra),berikut nash kitabnya,,;
(قوله: حتى ما بقي على نحو عظم) أي حتى الدم الباقي على نحو عظم فإنه نجس.
وقيل: إنه طاهر.
وهو قضية كلام النووي في المجموع، وجرى عليه السبكي.
ويدل له من السنة قول عائشة رضي الله عنها: كنا نطبخ البرمة على عهد رسول الله - صلى الله عليه وسلم - تعلوها الصفرة من الدم فيأكل ولا ينكره.
والمعتمد الأول لأنه دم مسفوح، ولا ينافيه ما تقدم من السنة، لأنه محمول على العفو عنه، ومعلوم أن العفو لا ينافي النجاسة
Darah yang menempel pada tulang hukumnya najis, namun dimaafkan dan dibolehkan untuk dikonsumsi....
sekian.
Komentar
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan bijak,utamakan kata kata yang baik dan sopan